Jumat, 24 Desember 2010

Gengsi dan Harga Diri "Sang Garuda"


          Berbeda dengan partai perdana kejuaraan piala AFF Suzuki Cup 2010 awal bulan lalu, dimana Indonesia mampu melumat Malaysia dengan skor 5-1. Tetapi peta kekuatan di lapangan sekarang ini sudah berbeda dari pertemuan kedua kesebelasan sebelumnya, Malaysia setelah kalah memalukan dari Indonesia langsung berbenah diri hingga akhirnya menembus partai final. Sementara Indonesia masih perkasa, tanpa satupun kekalahan yang diderita. Namun “Sang Garuda” enggan untuk terlalu larut dalam kemenangan itu, dan menganggap Malaysia tetap sebagai lawan berat di partai final.
          Partai final leg pertama (26/12) yang akan dilaksanakan di kandang “Harimau Melayu” bukan hanya menyuguhkan pertandingan final semata. Indonesia dan Malaysia selama ini kita kenal negara serumpun tapi tak pernah akur, mulai dari perbatasan hingga kebudayaan dijadikan objek permasalahan bagi kedua negara. Sehingga dengan latar belakang masalah tersebut, final nanti akan panas luar dan dalam. Apapun yang terjadi di Stadion Bukit Jalil takkan mengurangi panasnya leg kedua (29/12) di Stadion Gelora Bung Karno nanti.
          Kepuasaan menjadi harga mati untuk gengsi dan harga diri, mengingat di luar lapangan sentimen dari kedua warga negara yang timnas sepakbolanya akan bertarung hidup dan mati di final nanti. Sementara nanti di sisi dalam, “Sang Garuda” akan beradu taktik dan strategi dengan “Harimau Melayu” dalam lapangan, untuk membuat sejarah baru di kancah persepakbolaan Asia Tenggara. Akankah "Sang Garuda" mampu mewujudkan ambisi dengan prestasi, atau justru hanya sebagai pecundang sejati. Nuwun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar