Bergegaslah kawan.., tuk sambut masa depan.., tetap berpegang tangan..., saling berpelukan. Berikan senyuman.., tuk sebuah perpisahan.., kenanglah sahabat.., kita untuk slamanya..!!
Sebuah cuplikan lirik lagu yang senantiasa selalu mengingatkan kita akan suatu masa, masa dimana sebuah cerita persahabatan bahkan percintaan tercipta. Apakah tak ada yang merindu saat-saat itu? Di kala fajar menyingsing berias diri, selesai di tengah hari, sembilan tahun lamanya. Gedung tua peninggalan itu jadi peraduan bagi yang berseragam. Tak peduli itu merah, biru, ataupun abu-abu, selalu setia untuk menggapai cita bersama.
Awalnya hanya dengan berjalan menuju peraduan, selanjutnya selalu ada perubahan dari sepeda angin sampai sepeda dengan mesin. Rindu akan suasana hening senin pagi di halaman gedung, ingin mengulang ketika harus memakai oblong untuk sekedar berlarian di tanah lapang. Lalu saling berbagi sebungkus minuman dalam plastik bening, alangkah serunya memahami arti sahabat kala itu. Dibalik lugunya wajah dan perawakan, sang berseragam tak gentar menerjang kehidupan liar. Kehidupan liar yang penuh keceriaan, canda, tawa, serta kenangan.
Hanya kenangan, tapi membekas sampai akhir hayat. Kini telah beranjak dewasa, tak usah bergeming menghadapi hidup. Pastilah indah pada waktunya, takkan menyerah yang ikhlas tanpa batas, berharap sekarang kan lebih baik dari kemarin. Selamat berjuang untuk tempat baru yang asing, dengan sahabat baru, dan berkembangnya intelektual dari pikiran muda itu. Nuwun Sedulur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar